Sabtu, 30 November 2024 – 14:09 WIB
Jakarta, VIVA – CEO LakuEmas Edy Setiawan mengatakan, investasi emas untuk semua generasi. Emas sudah dipilih banyak masyarakat Indonesia karena bisa melindungi nilai hartanya (safe haven) sejak dulu hingga sekarang.
Baca Juga :
OJK Klaim Aset Kripto Berpotensi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Begini Penjelasannya
Edy mengatakan harga emas terus menunjukkan tren kenaikan signifikan selama lima tahun. Secara global, pertumbuhan rata-rata nilai emas mencapai 12 persen per tahun dalam sepuluh tahun terakhir.
Di Indonesia, harga emas mengalami kenaikan hingga 68,08 persen selama lima tahun terakhir. Tidak heran jika emas semakin menjadi investasi primadona di samping fungsinya sebagai safe haven.
Baca Juga :
Malaysia Ajak Indonesia Kerja Sama Investasi di Sustainable Aviation Fuel, Ungkap Rencana Petronas
Kecemerlangan emas tidak lepas dari sejarah bahwa para orang tua telah ‘mendoktrin’ untuk membeli emas. Terbukti bahwa harga emas tetap kinclong di tengah inflasi yang terus meningkat serta ketidakpastian ekonomi dan politik global.
“Emas investasi yang jadi primadona karena hampir seluruh rakyat Indonesia memiliki emas di rumahnya. (Masyarakat) sudah tau dari dulu bahwa memiliki emas karena bisa melindungi nilai atas harta,” ujar Edy saat acara Media Briefing di Jakarta pada Kamis (28/11/2024).
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) melaporkan lonjakan nilai transaksi mencapai Rp 41,3 triliun selama Januari hingga September 2024. Nominal tersebut meningkat 1.181 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya membukukan senilai Rp 3,22 triliun.
Harga emas yang semakin moncer juga dipicu kenaikan volume komoditas emas secara global. Pada selama sembilan bulan pertama tahun 2024, volume transaksi mencatat sebanyak 35.178,48 kilogram.
Artinya meningkat 945,4 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pasalanya, volume transaksi hanya 3.365,8 kilogram pada tahun 2023.
Emas digital pun menjadi pilihan yang menarik untuk berinvestasi maupun memilikinya tanpa harus menyimpan secara fisik yang riskan potensi pencurian. Emas digital merupakan emas murni yang memiliki kadar 24 karat tetapi terdapat pada sebuah platform aplikasi digital dan transaksi jual-beli dilakukan secara daring.
Lebih lanjut, Edy mengatakan emas digital memiliki kelebihan di mana modalnya sangat kecil bahkan bisa mulai dari Rp 50 ribuan saja. Meski baru ada sekitar empat tahun tetapi data Bappebti memperlihatkan nilai transaksi terus meningkat hingga menyentuh nominal ribuan triliun.
“Visi LakuEmas sebagai platform emas digital adalah menciptakan kesadaran masyarakat untuk lebih aware tentang investasi digital.
