Gunung Anak Ranaka di Manggarai-NTT Naik ke Level Waspada: Peringatan Terkini dari Pemerintah

Table of Contents

Peningkatan Aktivitas Gunung Anak Ranaka di Manggarai, Nusa Tenggara Timur

Rabu, 4 Desember 2024 – 09:14 WIB

Manggarai, VIVA – Badan Geologi Bandung mengumumkan peningkatan aktivitas Gunung Anak Ranaka di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari Level 1 (Normal) ke Level 2 (Waspada).

Detail Peningkatan Aktivitas

Kepala Badan Geologi Bandung, Muhammad Wafid AN, dalam surat Nomor 235.Lap/GL.03/BGL/2024 menyatakan status gunung api Anak Ranaka dalam level Waspada sejak Selasa 3 Desember 2024 pukul 08.00 WITA.

Surat PDF Badan Geologi Bandung yang beredar pada Selasa malam tersebut ditujukan kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Gubernur Nusa Tenggara Timur, dan Bupati Manggarai.

Evaluasi Aktivitas Vulkanik

Surat tersebut berisi hasil evaluasi aktivitas vulkanik Gunung Anak Ranaka Provinsi Nusa Tenggara Timur, periode 1 November-2 Desember 2024.

Gunung Anak Ranaka di Manggarai-NTT

Hasil Pengamatan

Pengamatan visual menunjukkan gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah Utara, Barat, dan Barat Laut. Suhu udara sekitar 15-28 °C.

Pengamatan instrumental

18 kali gempa Low-frequency/LF, 1 kali gempa Vulkanik Dangkal, 25 kali gempa Vulkanik Dalam. 57 kali gempa Tektonik Lokal, dan 132 kali gempa Tektonik Jauh tercatat selama periode tersebut.

Analisis dan Rekomendasi

Muhammad Wafid menyatakan bahwa aktivitas Gunung Anak Ranaka akan terus dievaluasi secara berkala. Berdasarkan potensi ancaman bahaya, Badan Geologi Bandung merekomendasikan agar masyarakat di sekitar gunung maupun pengunjung wisatawan/pendaki untuk tidak mendekati kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif.

BPBD di Kabupaten Manggarai disarankan untuk berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Anak Ranaka di Desa Waerii, Kecamatan Waerii.

Informasi Tambahan

Gunung Anak Ranaka memiliki ketinggian 7710 kaki atau 2350 meter di atas permukaan air laut. Gunung tersebut merupakan kubah Lava Baru yang terbentuk pada tahun 1987 dengan erupsi terakhir terjadi pada tahun 1991.