Senin, 23 Desember 2024 – 16:32 WIB
Bogor, VIVA – Baru-baru ini media sosial tengah dihebohkan dengan adanya seorang joki jalur alternatif di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat yang mematok tarif tidak wajar. Aksi tersebut terekam dalam video dan menjadi viral hingga saat ini.
Baca Juga :
Dalam video yang beredar, terlihat ada seorang wisatawan wanita terlibat cekcok dengan pelaku, seorang pria yang memaksa pembayaran tinggi atas jasa menunjukkan jalan alternatif menuju kawasan Puncak. Diketahui adu cekcok itu dikarenakan sang joki alternatif itu meminta bayaran hingga Rp850 ribu.
Baca Juga :
“Enggak boleh dong kayak gitu, karena pembicaraan kita di awal adalah seikhlasnya,” ujar korban dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @youracel, dikutip VIVA Senin, 23 Desember 2024.
Adanya kejadian tersebut menjadi perbincangan warganet di media sosial.
Oleh karena itu, VIVA merangkum fakta-fakta tentang joki jalur alternatif Puncak Bogor yang viral karena memeras pengendara sebesar Rp850 ribu pada Senin, 23 Desember 2024.
1. Kronologi Kejadian:
Kronologi kejadian dimulai ketika rombongan perempuan ingin menembus kepadatan lalu lintas Puncak melalui jalur alternatif. Mereka diminta membayar Rp850 ribu oleh joki jalur alternatif.
2. Tidak Sesuai Perjanjian Awal:
Rombongan awalnya ditawari jasa dengan tarif seikhlasnya namun akhirnya dipaksa membayar Rp850 ribu. Pelaku berdalih bahwa jasanya hanya berlaku sampai ke jalan raya, namun korban menegaskan bahwa tidak ada kesepakatan seperti itu sebelumnya.
3. Pengakuan Pelaku Joki:
Setelah adu cekcok, kedua belah pihak sepakat tarif jasa menjadi Rp250 ribu, namun pelaku joki mengaku belum menerima uang sisa sebesar Rp100 ribu.
4. Pengalaman Warganet:
Warganet lain juga pernah mengalami hal serupa di Bogor dengan joki jalur alternatif yang meminta bayaran tinggi.
5. Pelaku Berhasil Ditangkap:
Pelaku joki jalur alternatif yang memeras mahasiswi berhasil ditangkap oleh polisi pada Sabtu, 21 Desember 2024. Kasus ini menjadi pelajaran penting tentang kewaspadaan saat bepergian dan pentingnya kerjasama masyarakat untuk mencegah aksi merugikan seperti ini.