“Kisah Momen Suku Togutil: Keluar dari Kegelapan Hutan”

"Kisah Momen Suku Togutil: Keluar dari Kegelapan Hutan"

Senin, 25 November 2024 – 15:32 WIB

Jakarta, VIVA – Sebuah video viral memperlihatkan momen langka saat seorang pria dari suku Togutil, salah satu suku pedalaman di Halmahera, keluar dari hutan dan menemui sejumlah pria. Video tersebut, diunggah oleh akun X (Twitter) @heraloebss dan langsung mengundang perhatian netizen.

Baca Juga :

Viral Sosok Rista Junianti Wanita Bersuara Merdu Meski Derita Bibir Sumbing, Komentar Tompi Jadi Sorotan

Dalam video tersebut, pria dari suku Togutil yang hanya mengenakan semacam cawat, tampak berbicara dengan beberapa pria yang membawa senapan.

“Kalian ini siapa?” tanya pria dari suku Togutil dengan bahasa mereka, seperti dikutip pada Senin, 25 November 2024.

Baca Juga :

Video Lawas Ungkapan Hati Ririe Fairus Usai Diselingkuhi Ayus Sabyan Ramai di Medsos: Aku dan Dia Memulai Hidup dari Nol

Salah satu pekerja lalu menjawab bahwa mereka berasal dari perusahaan yang bertugas melakukan pengukuran dan pengeboran tanah. Mendengar hal itu, pria Togutil itu memberikan pesan sarat makna.

Baca Juga :

Viral Makam Nia Kurnia Sari Penuh Tumpukan Bunga dan Daun Pandan, Netizen Curiga karena….

“Kita semua sama, harus saling menyayangi,” ujar dia.

Dia juga sempat meminta makanan yang dibawa para pria tersebut sambil bersalaman, lalu mengucapkan kalimat dalam bahasa Togutil. “Homaka ngone-ngone homaka hayanga,” katanya.

Diketahui, artinya yakni ajakan untuk saling menyayangi dan menjaga satu sama lain.

Video ini sontak mengundang reaksi netizen di media sosial yang menunjukkan beragam emosi hingga kekhawatiran. “Semenjak itu ‘rumah’ mereka terancam hilang dirusak kepentingan atas nama pemanfaatan sumber daya alam,” kata netizen di kolom balasan.

“Aku kok sedih lihatnya. Apakah mereka merasa negara hadir dalam kehidupan mereka?” tulis yang lain.

Beberapa juga mengkritik aktivitas tambang yang dinilai mengancam kelestarian hutan dan keberadaan suku Togutil. “Baca sambil semangat, tapi setelah itu sedih. Pasti alam mereka akan rusak,” komentar netizen.

“Aktifitas pertambangan selain mengancam kelestarian hutan juga mengancam keberadaan suku-suku pedalaman setempat di Halmahera,” kata yang lain.

Halaman Selanjutnya

Diketahui, artinya yakni ajakan untuk saling menyayangi dan menjaga satu sama lain.

Halaman Selanjutnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *