Kontroversi Partai Cokelat dalam Pilgub Sumut 2024, Tanggapan Jokowi

Jumat, 29 November 2024 – 19:15 WIB

Kota Medan, VIVA – Mantan Presiden RI, Joko Widodo tidak mau berkomentar banyak saat ditanya wartawan terkait dugaan keterlibatan ‘partai cokelat‘ dalam kemenangan Bobby Nasution-Surya di Pilgub Sumatera Utara 2024.

Megawati Pecat Effendi Simbolon dari PDIP

Baca Juga :

Megawati Pecat Effendi Simbolon dari PDIP


Presiden RI Joko Widodo dan Bobby Nasution.(instagram Bobby Nasution)

Photo: VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

“Tanyakan kepada Pak Bobby,” kata Jokowi di Kota Medan pada Jumat, 29 November 2024.

Nasdem Tolak Usulan Polri di Bawah TNI atau Kemendagri

Baca Juga :

Nasdem Tolak Usulan Polri di Bawah TNI atau Kemendagri

Jokowi membantah kedatangannya ke Kota Medan atas kemenangan Bobby Nasution di Pilgub Sumatera Utara 2024. Tetapi, dia datang untuk bertemu dengan anak dan cucunya.

“Bertemu cucu, bertemu anak, bertemu saudara. Bertemu cucu, kan sudah dibilang,” ucap Jokowi.

Unggul di Pilgub Jatim 2024 Versi Quick Count, Khofifah-Emil Dianggap Kerja dengan Baik

Baca Juga :

Unggul di Pilgub Jatim 2024 Versi Quick Count, Khofifah-Emil Dianggap Kerja dengan Baik

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Djarot Saeful Hidayat mengungkapkan sejumlah dugaan kecurangan yang dilakukan kubu Bobby Nasution di Pilgub Sumatera Utara (Sumut) 2024. PDIP bakal mengadukan kecurangan itu ke Bawaslu.

“Berbagai macam cara dilakukan untuk bisa memenangkan Bobby Nasution melalui kecurangan-kecurangan yang menggunakan partai cokelat (parcok), bansos, PJ kepada daerah-daerah dan desa,” kata Djarot di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, dikutip pada Jumat, 29 November 2024.

Selain itu, Djarot menyebut ada dugaan intimidasi ‘partai cokelat’ kepada pemerintah desa di Sumatera Utara untuk dijadikan sebagai tim sukses dalam pemungutan suara. Bahkan, diduga ada oknum di Polsek untuk mengamankan suara Bobby. Tapi, Djarot bilang mereka yang mengetahui hal itu berupaya dibungkam.

“Saya bertemu dengan beberapa teman di sana, termasuk orang-orang desa yang diintimidasi oleh parcok. Saya bilang, sebaiknya kalau bicara apa adanya dan mau bersaksi,” tutur Djarot.

Namun, menurut dia, beberapa pihak yang mengetahui itu takut untuk mengungkapkan dugaan kecurangan itu.

“Dia takut kenapa? Karena akan dicari-cari dan sudah dicari-cari salahnya, terutama di dalam pemerintahan dan anggaran desa. Semua ini suruh mereka hingga mereka merasa ketakutan. Inilah bentuk intimidasi secara nyata. Dia mengatakan pada saya, mohon maaf Pak Djarot, saya tidak berani,” ujar Djarot.

Meski demikian, Djarot menyebut tim PDIP di Sumatera Utara sudah menghimpun barang bukti. Nantinya, kata dia, barang bukti ini akan diadukan lewat Bawaslu.

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut 1, Bobby Nasution-Surya unggul dalam hitungan cepat sementara (quick count) yang dilakukan lembaga survei dari rivalnya, calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala.

Dilansir hitung cepat lembaga Indikator Politik, Bobby-Surya unggul dengan perolehan suara 62,7 persen. Sementara Edy-Hasan mendapatkan 37,2 persen per 29 November 2024 dengan suara masuk 100 persen.

Halaman Selanjutnya

Selain itu, Djarot menyebut ada dugaan intimidasi ‘partai cokelat’ kepada pemerintah desa di Sumatera Utara untuk dijadikan sebagai tim sukses dalam pemungutan suara. Bahkan, diduga ada oknum di Polsek untuk mengamankan suara Bobby. Tapi, Djarot bilang mereka yang mengetahui hal itu berupaya dibungkam.

Halaman Selanjutnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *