Jakarta, VIVA – Sepanjang tahun 2024, terjadi berbagai kasus pembunuhan yang melibatkan oknum kepolisian. Motif pembunuhan bermula dari judi online, tambang ilegal, hingga pencurian.
Baca Juga :
Terpopuler: Perwira Polisi Mesum dengan Istri Orang, Prediksi Sikap Politik PDIP usai Hasto Tersangka
VIVA juga telah merangkum lima kasus pembunuhan yang melibatkan oknum polisi dengan korban mulai dari rekan sesama polisi hingga ibu kandung. Berikut adalah lima kasus tersebut:
1. Polisi Tembak Polisi
![AKP Dadang Iskandar saat menyerahkan diri ke Mapolda Sumbar AKP Dadang Iskandar saat menyerahkan diri ke Mapolda Sumbar](https://juraganbesar.my.id/wp-content/uploads/2024/12/Kronologi-Kasus-Pembunuhan-oleh-Polisi-Menembak-Mati-Rekan-hingga-Ibu.jpeg)
Kasus penembakan yang dilakukan Kabag Ops Polres Solok Selatan bernama AKP Dadang Iskandar terhadap Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar membuat geger.
Baca Juga :
Seorang Bayi di Ketapang Tewas Mengenaskan, Diduga Dibunuh Abang Kandung
Adapun motif penembakan ini diduga terkait kasus tambang ilegal di wilayah tersebut. AKP Dadang pun menjalani sidang etik dengan hasil diberhentikan tidak hormat oleh Polri.
AKP Ryanto ditembak di kepala bagian pelipis sebelah kanan dan pipi kanan. Parahnya, AKP Dadang menembak mati rekannya di area parkiran Mapolres Solok Selatan.
2. Polisi Tembak Mati Pelajar
![Aipda Robig Zaenudin menjalani sidang etik propam Polda Jateng Aipda Robig Zaenudin menjalani sidang etik propam Polda Jateng](https://juraganbesar.my.id/wp-content/uploads/2024/12/Kronologi-Kasus-Pembunuhan-oleh-Polisi-Menembak-Mati-Rekan-hingga-Ibu.jpg)
Tak berselang lama setelah kasus polisi tembak polisi, kasus penembakan yang dilakukan polisi kembali terjadi. Kali ini korbannya adalah seorang pelajar SMK di Semarang.
Anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang Aipda Robig Zaenudin (RZ) menembak pelajar bernama Gamma hingga tewas. Awalnya, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar berdalih bahwa tindakan Aipda Robig untuk membubarkan aksi tawuran pelajar.
Namun akhirnya fakta terungkap bahwa tak ada tawuran sebelum aksi penembakan tersebut. Aipda Robig pun ditetapkan tersangka dan menjalani sidang etik.
3. Polisi Bunuh Ibu Kandung
![Aipda Nikson Pangaribuan alias Ucok ditangkap karena membunuh ibunya Aipda Nikson Pangaribuan alias Ucok ditangkap karena membunuh ibunya](https://juraganbesar.my.id/wp-content/uploads/2024/12/1735257065_246_Kronologi-Kasus-Pembunuhan-oleh-Polisi-Menembak-Mati-Rekan-hingga-Ibu.jpg)
Seorang anggota polisi bernama Aipda Nikson Pangaribuan alias Ucok tega membunuh ibu kandungnya di Bogor, Jawa Barat. Parahnya, Ucok membunuh dengan cara memukulnya dengan gas LPG 3 kg.
Polisi yang bertugas di Polres Kabupaten Bekasi ini pun langsung ditangkap dan diperiksa. Hasilnya, Aipda Ucok terancam diberhentikan tidak hormat dari kepolisian.
Dalam pemeriksaannya, Aipda Ucok diketahui memiliki riwayat gangguan jiwa dan menjadi pasien di poli jiwa sejak tahun 2020.
![Briptu FN yang bakar suami sesama polisi secara hidup-hidup Briptu FN yang bakar suami sesama polisi secara hidup-hidup](https://juraganbesar.my.id/wp-content/uploads/2024/12/1735257065_299_Kronologi-Kasus-Pembunuhan-oleh-Polisi-Menembak-Mati-Rekan-hingga-Ibu.jpg)
Seorang polisi wanita atau polwan bernama Briptu FN tega membakar suaminya hidup-hidup yang juga anggota polisi di Asrama Polisi (Aspol) Mojokerto, Jawa Timur.
Motifnya, Briptu FN gelap mata dan kesal karena sang suami sering memakai uang belanja untuk bermain judi online. Briptu FN pun ditetapkan tersangka dan suaminya meninggal setelah menjalani perawatan.
5. Polisi Bunuh dan Curi Kendaraan Warga
![Kabid Propam Polda Kalteng, Kombes Pol Nugroho Kabid Propam Polda Kalteng, Kombes Pol Nugroho](https://juraganbesar.my.id/wp-content/uploads/2024/12/1735257065_175_Kronologi-Kasus-Pembunuhan-oleh-Polisi-Menembak-Mati-Rekan-hingga-Ibu.jpg)
Satu lagi kasus pembunuhan yang melibatkan oknum anggota Polri terjadi. Kali ini, pelakunya adalah anggota Polresta Palangka Raya, Brigadir Anton Kurniawan alias AK.
Brigadir AK membunuh warga sipil berinsial BA yang mayatnya ditemukan di perkebunan kelapa sawit di Katingan Hilir, Kalimantan Tengah.
Motif Brigadir AK membunuh BA adalah mencuri kendaraan korban bersama rekannya warga sipil H. Brigadir AK diketahui positif menggunakan narkoba jenis sabu.
Brigadir AK dipecat tidak hormat dari kepolisian dan menjalani proses pidana.