“Menjalankan AI: Sebuah Kekuatan yang Perlu Bijaksana”

Kamis, 21 November 2024 – 22:12 WIB

Jakarta, VIVA – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) memerlukan sikap bijaksana untuk kepentingan bersama, khususnya pekerjaan yang berhubungan dengan pemerintahan.

Baca Juga :


Mendagri Tegaskan Jakarta Masih Berstatus Ibu Kota Negara Indonesia

“AI itu dahsyat, tapi kita hands on. Kita full control of AI tadi, itu penting,” kata Bima pada acara “Internalisasi Ber-AKHLAK: Menuju Kemendagri Ber-AKHLAK” di Jakarta, Kamis.

Dalam keterangan yang diterima, Bima mengingatkan AI bukanlah segalanya. AI akan banyak mengancam berbagai pekerjaan di pemerintahan, tetapi AI tidak bisa berpikir dan memutuskan berdasarkan kompleksitas yang tinggi.

Baca Juga :


Mayoritas Masyarakat Adat Poco Leok Dukung PLTP Ulumbu Unit 5-6: Narasi Penolakan Dinilai Tidak Berdasar

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Bima memberi contoh AI tidak bisa menjawab bagaimana cara berkomunikasi dengan forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda), menyelesaikan soal-soal pimpinan tertentu yang rumit, atau membentuk pemerintahan yang humanis.

Baca Juga :


Kun Wardana Ungkap Solusi Atasi Banjir di Jakarta, Pakai AI di Waduk

“Wisdom tidak berasal dari AI, Bapak/Ibu. Wisdom berasal dari jam terbang dan pengalaman. Itu penting. Yang kedua, jangan berharap inovasi dari AI–enggak bisa, Bapak/Ibu. AI itu bagaimanapun itu datanya dari kita.

READ  Setelah Meninggalkan Jabatan Kapolda Kalsel, Irjen Pol Winarto Menjabat di BIN yang Bergengsi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *