Miris! Warga Negara Indonesia di Jepang Diculik dan Diserang Lansia karena Terlibat Judi Online

Miris! Warga Negara Indonesia di Jepang Diculik dan Diserang Lansia karena Terlibat Judi Online

WNI Ditangkap di Jepang karena Merampok Lansia akibat Kecanduan Judi Online

Selasa, 3 Desember 2024 – 10:50 WIB

Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang bernama Yogi Ageng Prayogo, 24 tahun, ditangkap kepolisian Jepang. Yogi bekerja sebagai peserta magang di sebuah perusahaan bahan baku di Jepang. Pada 27 November 2024, Yogi nekat merampok pasangan lansia di Kota Kakegawa, Prefektur Shizuoka.

Baca Juga :

Masih Ada 72 WNI Bertahan di Ukraina, Menurut Data KBRI Kiev

Tindakan Yogi disertai kekerasan yang menyebabkan kedua lansia, berusia 81 dan 78 tahun, menderita luka parah akibat tusukan dan saat ini masih dirawat intensif di rumah sakit.

Ilustrasi web developer judi online

Ilustrasi web developer judi online

Baca Juga :

Marak Pelajar-Mahasiswa Terjebak Judi Online, Asrorun Niam: Mereka Korban dari Sistem yang Belum Protektif

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha, mengatakan bahwa motif di balik aksi brutal ini adalah kecanduan judi online. Yogi melakukan hal tersebut untuk melunasi utang akibat berjudi.

Baca Juga :

Kemenpora Usul Remaja Korban Judi Online Direhabilitasi, Ini Alasannya

Kasus ini memicu kemarahan warganet, baik di dalam maupun luar negeri, karena dianggap mencoreng citra Indonesia di mata internasional.

WNI di Jepang Rampok dan Tusuk Lansia Gegara Judi Online

WNI di Jepang Rampok dan Tusuk Lansia Gegara Judi Online

“Padahal rata-rata gaji buruh WNI di sana 20 juta rupiah per bulan. Masih aja kurang kenapa? Ya kurang lah orang duitnya buat judi.”

“Meresahkan! Malu-maluin deh.”

“Jangan dibawa pulang, hukum aja di negara Jepang.”

“Seleksinya harus diperketat lagi, kalo model kayak gini tetep lolos bisa-bisa Jepang gak mau ambil tenaga dari Indonesia lagi.”

“Judi itu selain merugikan negara & diri sendiri juga bisa bikin malu negara sendiri.”

Selain itu, ada kekhawatiran bahwa kasus seperti ini dapat memperburuk proses seleksi tenaga kerja asal Indonesia yang ingin bekerja di Jepang.

“Terima kasih ya..karena ulah anda..sekarang proses screening setiap warga Indonesia yang mau masuk ke Jepang akan semakin diperketat…”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *