Rahasia Tersembunyi Jenderal TNI Agus Subiyanto Sebagai Satpam

Rahasia Tersembunyi Jenderal TNI Agus Subiyanto Sebagai Satpam

Kamis, 26 Desember 2024 – 04:32 WIB

Jakarta, VIVA – Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, mengenang perjalanan hidupnya yang penuh tantangan dan kesulitan.

Baca Juga :

Hasto jadi Tersangka KPK, Jokowi: Hormati Seluruh Proses Hukum yang Ada

Saat berusia 5 tahun, ibu kandung Agus meninggalkan rumah. Kemudian, ketika Agus duduk di bangku SMA, sang ayah, Serka Deddy Unadi tewas dalam kecelakaan lalu lintas. Agus dan adiknya diasuh ibu tiri.

Ketika sang ayah masih hidup, ia sering menyampaikan harapan agar Agus mengikuti jejaknya menjadi seorang tentara. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA di Cimindi, Cimahi, pada tahun 1986, Agus mencoba peruntungan dengan mengikuti tes masuk Sekolah Calon Bintara Kodam Siliwangi. Sayangnya, ia dinyatakan tidak lulus.

Baca Juga :

Tuduhan Cawe-cawe di Tahun Terakhir Jokowi Jadi Presiden

Meski demikian, ia direkomendasikan untuk mengikuti Sekolah Calon Perwira tanpa melalui tes. Namun, karena kebingungan dan kurang memahami maksud rekomendasi tersebut, Agus justru memutuskan untuk melamar pekerjaan sebagai petugas keamanan di Mal Internusa, Bogor.

Baca Juga :

Danlanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI Bonang Akan Tindak Tegas Personel yang Terlibat LGBT

Melalui buku berjudul ‘Believe’ karya Valent Hartadi yang diterbitkan Kompas Penerbit Buku, Oktober 2021, Agus mengatakan, lamarannya sebagai petugas keamanan atau satpam tersebut ditolak pihak mal.

Tidak berhenti di situ, Agus melanjutkan usahanya mencari kerja. Kali ini ia mengikuti tes hingga tahap terakhir di PT PGN (Perusahaan Gas Negara). Hasilnya, Agus tidak diterima.

Pada tahun 1988, Agus Subiyanto mencoba peruntungan dengan mengikuti tes masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri), dan kali ini ia berhasil. Singkatnya, Agus menyelesaikan pendidikan Akabri pada 1991.

Setelah lulus, Agus mendapatkan pangkat Letnan Dua (Letda). Dia pun langsung dilibatkan dalam Operasi Seroja di Timor Timur pada tahun 1995. Dalam operasi itu, TNI berhasil melumpuhkan tokoh penting dari kelompok Fretilin.

Keberhasilan tersebut membuka jalan baginya untuk mengikuti pendidikan Parako/Kopassus, yang akhirnya mengantarkannya menjadi Komandan Batalyon (Danyon) 22 Grup 2 Parako Kopassus.

Jenderal TNI Agus Subiyanto, Fit and Proper Test Calon Panglima TNI di DPR

Jenderal TNI Agus Subiyanto, Fit and Proper Test Calon Panglima TNI di DPR

Di era Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi) karier Agus bak roket. Kala Jokowi menjabat Wali Kota Solo, Agus menjabat sebagai Komandan Distrik Militer (Dandim) Solo hingga tahun 2011. Hubungan Agus dan Jokowi sangat erat kala itu.

Kala Jokowi terpilih sebagai Presiden, dan Agus dipercaya menjabat Danrem Surya Kencana Bogor. Satu hari, Jokowi memanggil Agus ke Istana Bogor.

Di sana Jokowi meminta Agus untuk menjabat Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Danpaspampres) menggantikan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak yang dipromosikan sebagai Pangdam Udayana. Tawaran tersebut dijawab “Siap!” oleh Agus.

Setelah itu, Agus dipromosikan sebagai Pangdam III/Siliwangi (2021-2022). Kemudian dipromosikan sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) mendampingi Dudung Abdurachman.

Saat Dudung pensiun, Agus dilantik Jokowi sebagai Kasad pada 25 Oktober 2023. Hanya menjabat selama enam hari, Agus langsung dipromosikan sebagai Panglima TNI untuk menggantikan Laksamana Yudo Margono yang pensiun.

Halaman Selanjutnya

Keberhasilan tersebut membuka jalan baginya untuk mengikuti pendidikan Parako/Kopassus, yang akhirnya mengantarkannya menjadi Komandan Batalyon (Danyon) 22 Grup 2 Parako Kopassus.

Halaman Selanjutnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *