Senin, 2 Desember 2024 – 23:20 WIB
Jakarta, VIVA – Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya mengatakan pihaknya tidak melihat adanya intervensi dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri) atau ‘Partai Cokelat’ dalam proses Pilkada Serentak 2024. Menurut dia, setiap daerah tentu memiliki pola yang berbeda-beda dalam aduan proses Pilkada Serentak 2024.
“Kami tidak melihat pola yang terstruktur dan sistematis. Setiap aduan itu pasti disesuaikan dengan kasusnya masing-masing, daerahnya seperti apa. Jadi tidak bisa dikatakan pola yang sama di semuanya, karena aduan itu masuk dari semua pihak,” kata Bima Arya di Kompleks Istana Kepresidenan pada Senin, 2 Desember 2024.
Baca Juga :
Polri Perkirakan Ada Kenaikan Kendaraan Saat Libur Natal dan Tahun Baru, Tol Jogja-Solo Akan Dibuka
Misalnya, kata dia, ada pihak yang mengadukan petahana atau petahana yang mengadukan penantangnya. Selain itu, ada juga misalnya yang mengadukan aparatur sipil negara (ASN), atau ASN yang mengadukan politisi atau partai politik karena menggiring.
“Jadi saya kira belum ada polanya. Tidak ada pola tertentu, dan setiap dugaan itu pasti harus dibuktikan dengan data dan ditindaklanjuti dengan proses hukum. Jadi ini belum ada kami temukan pola yang khas, aduan yang seperti tadi,” ujarnya.
Baca Juga :
Partai Cokelat Terlibat di Pilkada Dikategorikan Hoaks, Politisi PDIP Singgung Partainya Ada Data
Jadi, Bima Arya menyampaikan sementara ini aduan yang masuk pun tidak ada khusus soal ‘Partai Cokelat’ kepada penyelenggara Pemilu. Sejauh ini, kata dia, aduannya itu lebih tentang pelanggaran ketertiban, netralitas ASN dan Bawaslu yang dianggap belum menindaklanjuti (aduan).
“Jadi saya sejauh ini belum melihat aduan langsung spesifik soal itu (Partai Cokelat),” pungkasnya.
Pilkada Serentak 2024 Aman, Prabowo: Pasti Ada yang Tidak Puas
Presiden Prabowo Subianto berkelakar menyebut wartawan nakal karena menanyakan pilihannya saat mencoblos Pilkada Serentak 2024 di TPS 008, Bojong Koneng, Bogor, Jawa Bara
VIVA.co.id
2 Desember 2024