Jakarta, VIVA – Kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 jadi momen Prabowo Subianto melenggang jadi Presiden RI. Ketua Umum Partai Gerindra itu sebelumnya dua kali gagal jadi RI-1 dalam persaingan Pilpres 2014 dan 2019.
Di Pilpres 2024, Prabowo berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka. Duet Prabowo-Gibran yang diusung poros Koalisi Indonesia Maju (KIM) berhasil mengalahkan dua pasangan calon atau paslon rival yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 jadi salah satu catatan sejarah perjalanan bangsa.
Prabowo-Gibran dalam janji politiknya menggaungkan keberlanjutan program pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi. Saat persaingan di Pilpres 2024, Jokowi juga pasang badan untuk paslon Prabowo-Gibran.
Baca Juga :
Cerita Sebenarnya di Balik Video Viral Prabowo Ditinggal Walk-Out Delegasi KTT D8 saat Pidato
Pun, dari hasil resmi yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 20 Maret 2024, Prabowo-Gibran menang telak dari dua paslon rivalnya itu. Prabowo-Gibran menang dengan meraup 96.214.691 suara dari total keseluruhan suara sah nasional.
Suara Prabowo-Gibran mencapai sekitar 58 persen dari total suara sah nasional. Duet paslon nomor urut 2 itu unggul di 36 provinsi.
Selang tujuh bulan kemudian usai ditetapkan KPU, Prabowo-Gibran diambil sumpahnya pada 20 Oktober untuk dilantik sebagai pemimpin RI periode 2024-2029.
Usai dilantik, Prabowo selaku kepala negara langsung gerak cepat mengumumkan dan melantik jajaran pembantunya di kabinet.
### Kabinet Merah Putih Prabowo: Pembentukan dan Komposisi
Pada saat Prabowo menunjuk 108 orang untuk mengisi formasi kabinetnya yang diberi nama Kabinet Merah Putih, banyak yang tertarik dengan komposisi yang terbentuk. Dalam kabinet ini, terdapat 7 menteri koordinator, 41 menteri, 55 wakil menteri, dan 5 pejabat setingkat menteri. Mereka diumumkan dan dilantik secara bertahap oleh Prabowo dalam beberapa hari.
### Kabinet Gemoy: Tantangan dan Analisis
Pakar politik, Adi Prayitno, menganalisis faktor dukungan yang diberikan oleh Jokowi kepada Prabowo dalam perjalanannya menuju RI-1. Dengan adanya dukungan tersebut, Prabowo memiliki keuntungan yang besar untuk mengalahkan Anies dan Ganjar dalam perebutan kursi RI-1. Namun, salah satu tantangan yang dihadapi Prabowo adalah kabinet yang gemuk di era pemerintahannya.
Menurut Adi, kabinet yang gemuk menjadi salah satu tantangan besar bagi Prabowo dalam membentuk tim kerja yang solid. Ego sektoral kemungkinan akan muncul dan membuat kabinet Prabowo berjalan secara terpisah. Pengamat komunikasi politik, Jamiluddin Ritonga, juga sependapat bahwa kabinet yang gemuk menjadi tantangan besar bagi Prabowo untuk membentuk tim kerja yang solid.
### Tantangan dan Rintangan Kabinet Prabowo
Menurut Jamil, Prabowo akan menghadapi banyak rintangan baik di bidang ekonomi maupun politik dalam lima tahun ke depan. Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah pengelolaan pemerintahan, dimana sebagian menteri Prabowo masih sama dengan pejabat di era Jokowi. Program yang tidak pro rakyat di era Jokowi sebaiknya tidak dilanjutkan oleh Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga diharapkan untuk membayar hutang yang ditinggalkan oleh Jokowi. Anggaran yang terbatas harus digunakan dengan bijaksana untuk membayar hutang tersebut. Tidak hanya itu, kondisi politik global yang belum stabil juga akan berpengaruh terhadap politik dan ekonomi nasional, terutama dalam ketergantungan Indonesia dengan negara lain.
### Kesimpulan
Dengan berbagai tantangan dan rintangan yang dihadapi, Prabowo diharapkan mampu mengelola kabinetnya dengan baik dan menyelesaikan persoalan bangsa yang kompleks. Dukungan dari Jokowi dan analisis dari para pakar politik menjadi penting dalam menghadapi masa depan yang penuh dengan tantangan. Semoga kabinet Merah Putih Prabowo dapat menjadi solusi bagi berbagai masalah yang dihadapi bangsa Indonesia.