Sabtu, 30 November 2024 – 15:48 WIB
Jakarta, VIVA – Pasangan calon Gubernur dan wakil calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana mengklaim dirinya seharusnya menang di Pilkada Jakarta 2024 dengan perolehan suara di atas 52 persen.
Dharma Pongrekun menilai dalam pelaksanaan Pilkada Jakarta 2024 itu terdapat kecurangan-kecurangan seperti serangan fajar atau praktik pemberian uang atau materi lainnya kepada pemilih mendekati waktu pencoblosan agar mendukung paslon tertentu.
Ia pun mengakui dengan perolehan suara 10 persen itu, akan tetapi paslon yang maju secara independen itu mengklaim masyarakat Jakarta yang golput hampir 46 persen itu merupakan suara untuk Dharma-Kun.
Baca Juga :
Kubu RK-Suswono Desak Bawaslu Gelar PSU Buntut Surat Suara Tercoblos Duluan di Pinang Ranti
Termasuk masyarakat Jakarta yang diberikan serangan fajar, yang disebut Dharma Pongrekun seharusnya memilih dirinya, akhirnya surat suaranya sudah diambil haknya.
“Jumlah suara Dharma-Kun harusnya mayoritas, kita seharusnya menang, karena kita mendapat dukungan yang pertama dari pendukung yang memilih di TPS 10 persen, yang kedua pendukung yang tidak bisa hadir di TPS (Golput),” kata Dharma Pongrekun dikutip Instagram @fakta.jakarta.
“Ketiga pendukung yang terkena serangan fajar jenis lainnya, mereka (pemilih) tidak mampu berbuat apa-apa, mereka tidak lagi bisa melaksanakan, mereka tidak punya hak memilih, karena sudah dikunci, karena sudah diambil haknya (surat suara),” sambung Dharma Pongrekun.
Dharma Pongrekun sempat menyinggung video viral di sosmed terkait sebanyak belasan surat suara sudah tercoblos oleh salah satu paslon yang menurut Dharma merupakan hasil dari serangan fajar.
“Ini kan viral, kenapa itu bisa terjadi? karena sudah mendapatkan sembako dan fulus, dana.