Kemenag Berikan Hadiah Juara MTQ Internasional: Jalan Menuju Pengangkatan sebagai PNS

Jakarta, VIVA – Lima orang qari, qariah, dan hafiz yang berprestasi menjadi juara di ajang Musabaqah Tilawatil Quran atau MTQ Internasional, mendapat penghargaan dari Kementerian Agama RI. Mulai dari uang senilai Rp 125 juta hingga pengangkatan PNS.

Baca Juga :


Menag Nasaruddin Umar: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan

Penghargaan tersebut diserahkan dalam kegiatan Evaluasi Penyelenggaraan MTQ Nasional dan Pembahasan Buku Pedoman MTQ/STQ yang berlangsung di Jakarta, kemarin.

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, meminta jajarannya serta Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) mempromosikan para juara ini secara masif. Ini sebagai penghargaan dan apresiasi terhadap individu mereka. Juga untuk memperkuat citra Indonesia di tingkat internasional.

Baca Juga :


Cegah Judi Online, Kemenag Kerahkan 5.940 KUA dan Penyuluh Agama

“Saya ingin foto-foto mereka dipasang besar-besaran, baik di Kemenag Thamrin, Lapangan Banteng, hingga di provinsi asal mereka,” tegas Kamaruddin.

Ia mengungkapkan, prestasi ini merupakan bukti nyata bahwa anak bangsa mampu bersaing dan berjaya di tingkat dunia. Terutama dalam seni membaca dan menghafal Alqur’an.

Baca Juga :


Kemenag Selenggarakan Forum Sharia Internasional yang Dihadiri 14 Negara, Ini yang Jadi Pembahasan

“Kita perlu memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada anak-anak kita ini. Bukan hanya untuk mereka, tetapi juga untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki kader luar biasa di bidang Alqur’an,” ujarnya.

Informasi ke daerah-daerah terhadap para juara ini, diminta lebih masif. Agar, para pemuda di daerah termotivasi untuk melakukan hal serupa.

“Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki qari dan hafiz yang diakui internasional,” tambahnya.

Kamaruddin menegaskan, penghargaan ini merupakan bagian dari dedikasi Indonesia dalam melestarikan seni membaca dan menghafal Al-Qur’an.

“Semangat para qari dan qariah kita patut menjadi inspirasi untuk semua pihak agar terus berkontribusi mengharumkan nama bangsa,” katanya.

Perjuangkan Juara MTQ Internasional Diangkat Jadi PNS

Kemenag juga terus berupaya memperjuangkan para juara MTQ Internasional ini untuk diangkat menjadi PNS. Sebab ini juga menjadi penghargaan kementerian terhadap prestasi yang telah mereka raih.

“Kita sudah pernah berikhtiar, tapi mungkin waktu itu belum maksimal sehingga belum berhasil. Saya ingin kita mengulangi ikhtiar itu. Tolong buatkan surat khusus kepada menteri untuk diteruskan ke Kementerian PAN-RB, agar juara-juara (MTQ) internasional ini diusulkan jadi PNS,” ujar Kamaruddin.

Menurut Kamaruddin, pengangkatan sebagai PNS tidak hanya bentuk apresiasi, tetapi juga pengakuan atas kontribusi para hafiz dan qari yang merawat nilai-nilai Al-Qur’an. Ia menyebut, para juara ini membawa keberkahan bagi bangsa melalui seni tilawah dan hafalan Al-Qur’an.

“Menghafal Al-Qur’an atau tilawah bukan hanya seni, tapi ada manfaat yang mungkin tidak terlihat langsung. Saya yakin mereka berkontribusi menjaga keindonesiaan kita,” jelasnya.

Untuk itu, Kemenag akan mengajukan formasi khusus bagi juara MTQ kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB). Jika formasi khusus belum memungkinkan, Kamaruddin menyarankan memasukkan mereka dalam formasi lain, seperti guru atau penyuluh agama.

“Kalau kita minta formasi khusus hafiz atau qari memang belum ada. Tapi kalau misalnya mereka bisa masuk ke formasi guru atau penyuluh, kita masukkan di sana. Kita tidak boleh lelah, sekali gagal, dua kali gagal, kita ulangi lagi sampai berhasil,” tegasnya.

LPTQ pada tingkat provinsi diminta jug untuk proaktif memperjuangkan para juara MTQ Internasional ini. Termasuk kepala daerah seperti gubernur, Kamaruddin berharap memberikan perhatian khusus dengan mengangkat juara MTQ nasional sebagai PNS di tingkat daerah.

“Mohon juga juara-juara nasional yang berprestasi di tingkat nasional agar diperhatikan. Kalau memungkinkan, gubernur bisa mengangkat mereka jadi PNS. Apresiasi ini penting agar keberlanjutan prestasi mereka terjaga,” katanya.

Kamaruddin memastikan Kemenag tidak akan berhenti memperjuangkan hak juara MTQ. “Kalau pertama gagal, ulangi lagi, terus-menerus. Kita tidak boleh berhenti. Saya yakin pejabat di daerah juga mau membantu, tetapi mencari formasi yang tepat itu butuh proses,” tutupnya.

Daftar Juara MTQ Internasional:

1. Syamsuri Firdaus (Nusa Tenggara Barat), Juara 1 MTQ Internasional cabang Tilawah di Kuwait.

2. Fatwa Hadi Maulana (DKI Jakarta), Juara 1 MTQ Internasional cabang Hafalan Al-Qur’an 30 Juz di Kirgizstan.

3. Wildan Alwi Endang (Banten), Juara 2 MTQ Internasional cabang Tilawah di Kroasia.

4. Wahyu Andi Syahputra (Kalimantan Tengah), Juara 3 MTQ Internasional cabang Tilawah di Malaysia.

5. Syahmimi Assahira, Juara 3 MTQ Internasional Cabang Tilawah di Malaysia

Syahmimi Assahira dari Kepulauan Riau telah berhasil meraih prestasi gemilang sebagai Juara 3 dalam ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional cabang Tilawah di Malaysia. Prestasi yang diraihnya ini merupakan suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia, karena Syahmimi berhasil menunjukkan kualitasnya di tingkat internasional.

Dalam ajang MTQ Internasional tersebut, Syahmimi Assahira berhasil menunjukkan kepiawaian dalam membaca Al-Quran dengan baik dan merdu. Hal ini menandakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dalam bidang qira’ah dan hafalan Al-Quran. Prestasi Syahmimi juga membuktikan bahwa generasi muda Indonesia mampu bersaing dan unjuk gigi di kancah internasional.

Kemenangan Syahmimi Assahira di ajang MTQ Internasional cabang Tilawah di Malaysia tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia. Keberhasilannya tersebut menunjukkan bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan doa, setiap orang dapat meraih impian dan mencapai prestasi yang gemilang.

Menjadi Juara 3 dalam ajang MTQ Internasional bukanlah hal yang mudah. Syahmimi Assahira telah menunjukkan dedikasi dan komitmen yang tinggi dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti kompetisi tersebut. Dengan semangat yang membara dan tekad yang kuat, Syahmimi berhasil menembus berbagai rintangan dan akhirnya meraih posisi tertinggi di ajang bergengsi tersebut.

Prestasi Syahmimi Assahira juga menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berprestasi dan mengembangkan bakat yang dimiliki. Melalui perjuangan dan kerja keras, siapa pun dapat meraih impian dan memperoleh kesuksesan seperti yang diraih oleh Syahmimi.

Dukungan dan apresiasi dari masyarakat Indonesia juga turut berperan dalam kesuksesan Syahmimi Assahira. Semangat dan doa dari seluruh rakyat Indonesia memberikan energi positif dan motivasi bagi Syahmimi untuk terus berusaha dan meraih prestasi gemilang.

Kemenangan Syahmimi Assahira dalam ajang MTQ Internasional cabang Tilawah di Malaysia juga menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk terus memperhatikan dan mengembangkan potensi qari dan hafiz di tanah air. Dengan memberikan dukungan dan fasilitas yang memadai, Indonesia dapat melahirkan lebih banyak lagi generasi qari dan hafiz yang mampu bersaing di tingkat internasional.

Prestasi Syahmimi Assahira menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam bidang keagamaan dan keislaman. Dengan terus menggali dan mengembangkan bakat-bakat di bidang qira’ah dan hafalan Al-Quran, Indonesia dapat menjadi negara yang dikenal luas di dunia Islam.

Dengan demikian, keberhasilan Syahmimi Assahira sebagai Juara 3 dalam MTQ Internasional cabang Tilawah di Malaysia adalah suatu prestasi yang membanggakan bagi bangsa Indonesia. Semoga keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *